Pemain Legenda Brasil

Roberto Carlos (370 penampilan)

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Sebelum kehadiran Marcelo, Real Madrid lebih dulu mengandalkan Roberto Carlos di sektor bek kiri. Bisa dibilang, ia merupakan panutan yang membawa Marcelo sukses di Real Madrid.

Roberto mulai membela Real Madrid pada 1996/1997. Ia begitu diandalkan El Real hingga Juli 2007 dengan catatan 370 penampilan, 48 gol, dan 64 assist. Empat gelar LaLiga sukses direngkuh olehnya. Roberto telah memutuskan pensiun pada Januari 2016.

LaLiga Spanyol menjadi salah satu tempat berkarier terbaik untuk talenta hebat dari Brasil. Hal itu terbukti dengan adanya 294 pemain asal Negeri Samba yang pernah merumput di tanah Matador sampai detik ini.

Dari jumlah sebanyak itu, ada beberapa nama yang paling mencolok dengan menjadi andalan klub-klubnya hingga meraih banyak trofi. Tak perlu panjang lebar, berikut 5 pemain Brasil dengan penampilan terbanyak di LaLiga.

Mauro Silva (369 penampilan)

Mauro Silva merupakan seorang gelandang bertahan asal Brasil. Meski tak memperkuat Barcelona atau Real Madrid, kiprahnya tak boleh dipandang sebelah mata. Ia menjadi salah satu legenda Deportivo La Coruna.

Mauro aktif membela Deportivo La Coruna pada 1992--2005. Ia sukses tampil dalam 369 laga di LaLiga dengan catatan 1 gol dan 1 assist. Hebatnya, ia mampu membawa Deportivo La Coruna meraih gelar LaLiga 1999/2000. Mauro sendiri telah gantung sepatu pada Juli 2005.

Filipe Luis (351 penampilan)

Felipe Luis juga menjadi salah satu pemain Brasil yang paling sering merumput di LaLiga. Ada dua klub LaLiga yang pernah dibelanya, yakni Deportivo La Coruna dan Atletico Madrid. Felipe terlebih dahulu berseragam Deportivo La Coruna pada 2006--2010. Ia lalu aktif memperkuat Atletico Madrid pada 2010--2014 dan 2015--2019.

Secara keseluruhan, Felipe bermain dalam 351 laga di LaLiga dengan mengemas 15 gol dan 33 assist. Ia juga berhasil meraih satu gelar LaLiga bersama Atletico Madrid. Bek kiri berusia 36 tahun ini sekarang tengah membela klub asal Brasil, Flamengo.

Kelima pemain di atas merupakan cerminan betapa hebatnya pemain Brasil di LaLiga. Mereka menjadi andalan klubnya dan bersinar pada masanya masing-masing. Kira-kira, adakah pemain Brasil lain yang mampu menyalip torehan penampilan Dani Alves?

Baca Juga: 5 Pemain Brasil yang Paling Sering Raih Trofi Liga Champions

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Brasil dikenal sebagai negara penghasil pesepak bola andal. Dari era ke era, selalu bermunculan nama beken dari Negeri Samba dengan bakat sepak bola yang mumpuni.

Untuk era ini, kita bisa melihat deretan bintang Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar. Mereka memiliki kualitas unggul di segala lini.

Dalam skuad yang dibawa Timnas Brasil di Piala Dunia 2022, ternyata ada beberapa nama yang sudah bisa dicap sebagai legenda Tim Samba, salah satunya Dani Alves. Pada usianya yang telah menginjak 39 tahun, ia masih dipercaya membela negaranya di ajang sebesar Piala Dunia.

Dengan tambahan laga yang ditorehkan di Piala Dunia 2022, Dani Alves kian mendekati posisi teratas pemain dengan caps terbanyak bersama Timnas Brasil. Untuk mengetahui berapa jumlah caps Dani Alves dan siapa-siapa saja pemain Brasil yang paling diandalkan, berikut pemain dengan caps terbanyak bersama Timnas Brasil.

Cafu memegang rekor sebagai pemain dengan caps terbanyak bersama Timnas Brasil. Ia tercatat menciptakan 143 penampilan yang ditorehkan pada medio 1990–2006.

Bertindak sebagai bek kanan, Cafu tampil produktif dengan mengemas 5 gol dan 10 assist. Ia juga berperan penting dalam kesuksesan Tim Samba menjuarai Piala Dunia 1994 dan 2002. Cafu telah memutuskan pensiun pada 2009.

Masih satu generasi dengan Cafu, Roberto Carlos menguntit di posisi kedua. Pemain satu ini tercatat membukukan 127 caps dalam rentang waktu 1992–2006.

Roberto Carlos sendiri merupakan tandem solid Cafu di posisi bek kiri. Bek yang juga terkenal dengan tendangan super keras ini mengemas 11 gol dan 14 assist. Gelar Piala Dunia 2002 menjadi pencapaian terbaik dalam kariernya sebelum pensiun pada 2016.

Baca Juga: 5 Pemain Tua yang Mentas di Piala Dunia 2022, Ada Dani Alves!

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Dani Alves menjadi pemain Brasil yang cukup spesial. Ketika pemain lain sudah pensiun pada usia 39 tahun, ia justru masih diandalkan Timnas Brasil.

Pemain berposisi bek kanan ini memimpin negaranya berjuang di Piala Dunia 2022. Mungkin ini menjadi kesempatan terakhirnya untuk bisa mempersembahkan gelar juara Piala Dunia setelah gagal pada tiga edisi sebelumnya.

Dani Alves sendiri mencatatkan penampilan bersama Tim Samba sejak 2006. Ia merangsek naik mendekati jumlah penampilan Roberto Carlos dan Cafu. Alves sukses mengoleksi 126 caps yang dilengkapi dengan 8 gol dan 21 assist. Jumlah itu masih bisa bertambah jika Brasil terus melaju hingga menjuarai Piala Dunia 2022.

Neymar bisa dibilang sebagai salah satu pemain terbaik Brasil saat ini. Bersama Dani Alves, ia menjadi bintang Brasil yang dibawa ke Piala Dunia 2022.

Kontribusi Neymar untuk Timnas Brasil dimulai sejak 2010. Pemain yang beroperasi di sektor winger ini tercatat sudah bermain sebanyak 123 kali.

Ia juga tampil moncer dengan mencetak 76 gol dan 56 gol. Pada usianya yang kini menginjak 30 tahun, sudah saatnya Neymar memberi gelar juara Piala Dunia untuk negaranya. Kesempatan itu terbuka lebar di Piala Dunia 2022.

Satu lagi pemain Brasil yang masih aktif dan ikut Piala Dunia 2022. Ia adalah Thiago Silva.

Pemain yang lebih muda setahun dari Dani Alves ini juga memiliki jumlah caps yang banyak, yaitu 112. Jumlah sebanyak itu mulai ditorehkan Thiago sejak debut pada 2008.

Thiago sendiri memiliki peran penting di sektor bek tengah. Meski menjadi pemain belakang, ia juga mampu menciptakan 7 gol dan 6 assist. Piala Dunia 2022 kemungkinan besar menjadi kompetisi terakhir yang diikutinya bersama Tim Selecao. Untuk itu, akan sangat indah jika Thiago mampu meraih gelar juara.

Dari 5 pemain di atas, 3 di antaranya masih aktif bermain dan memiliki kesempatan untuk terus menambah jumlah penampilannya, khususnya di Piala Dunia 2022. Bisakah ketiga pemain aktif tersebut mengikuti jejak Cafu dan Roberto Carlos dengan menjadi juara Piala Dunia?

Baca Juga: Brasil Sindir Roy Keane: Masih Ada 10 Tarian Selebrasi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Pemain Utama: Alisson (Weverton 81'); Danilo (Bremer 72'), Thiago Silva, Marquinhos, Eder Militao (Dani Alves 63'); Lucas Paqueta, Casemiro; Vinicius Junior (Gabriel Martinelli 72'), Neymar (Rodrygo 81'), Rapinha; Richarlison

Cadangan: Ederson, Bremer, Fred, Fabinho, Bruno Guimaraes, Everton Ribeiro, Antony, Pedro, Gabriel Martinelli

Pemain Utama: Kim Seung-Gyu; Kim Jin-Su (Chul Hong 46'), Kim Young-Gwon, Kim Min-Jae, Kim Moon-Hwan; Jung Woo-Young (Jun-ho Son 46'), Hwang In-Beom (Paik Seung-Ho 65'); Son Heung-Min, Lee Jae-Sung, Hwang Hee-Chan; Cho Gue-Sung

Cadangan: Song Beom-keun, Jo Hyeon-woo, Yoon Jong-gyu, Kyung-won Kwon, Tae-hwan Kim, Yu-min Cho, Na Sang-ho, Lee Kang-in, Kwon Chang-Hoon, Woo-yeong Jeong, Song Min-kyu

Legenda sepak bola Brasil, Pele, meninggal dunia di rumah sakit Albert Einstein, Sao Paulo, dalam usia 82 tahun pada Jumat, 30 Desember 2022, dini hari WIB. Sebelumnya, Pele dirawat di rumah sakit sejak 29 November 2022 karena kanker usus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Julukan nama PelePanggilan Pele bermula ia salah mengucapkan nama penjaga gawang Brasil, Bile menjdi Pele. Sejak saat itu, salah satu temannya mulai mengejek momen itu dengan memanggilnya Pele. Akhirnya nama itu melekat menjadi nama besarnya.

Julukan LainSelain Pele, Pria bernama asli Edson Arantes do Nascimento juga dijuluki Thomas Edison–ilmuwan penemu bola lampu–karena ia dinilai cerdik dan menerangi banyak lapangan sepak bola dengan kemampuannya.

Ayah Pele pesepakbola suksesMengutip The Sports Legends, Pele lahir pada 23 Oktober 1940 di Tres Coracoes, Minas Gerais, Brasil. Ayah Pele, Joao Ramos do Nascimento atau Dondinho merupakan pemain sepak bola yang sukses. Dondinho pula yang menjadi mentor dan pelatih bagi Pele.

Berlatih Menggunakan JerukSaat kecil Pele berlatih menggunakan bola dari kaus kaki berisi koran atau bahkan dari buah jeruk bali. Alasannya, kondisi keluarga yang miskin membuatnya tak sanggup membeli bola sungguhan.

Harta Karun Nasional BrasilPele disebut sebagai Pérola Negra atau Mutiara Hitam, dia menjadi pahlawan nasional Brasil. Setelah Piala Dunia 1958, tepatnya tahun 1961 pemerintah Brasil juga menetapkan Pele sebagai National Treasure atau harta karun nasional.

Terlihat jelas bahwa sepak bola menjadi olahraga yang paling diminati oleh orang Indonesia. Mulai dari penggemar pemain sepak bola dalam negeri hingga pemain kelas dunia yang memiliki banyak prestasi.

Dalam dunia sepak bola tentunya setiap tim memiliki pemain unggul yang diakui keahliannya dalam olahraga ini. Kali ini aku akan memberikan ulasan tentang 10 Pemain Legenda Sepak Bola Dunia yang mungkin beberapa belum kalian ketahui. Yuk, simak selengkapnya ya!

Berikut penjelasan singkat terkait 10 Pemain Legenda Sepak Bola Dunia.

Pemain sepak bola satu ini menjadi salah satu pemain terbaik yang berasal dari Italia. Permainan lapangannya selalu memikat para penggemarnya, lho. Tidak hanya kehebatan dalam bermain di lapangan, Roberto juga memiliki kunciran rambut yang menjadi ciri khasnya.

Perjalanan karir Roberto Baggio yang kurang lebih 30 tahun selalu memberi kesan pagi para penggemar sepak bola. Teknik dribbling yang dia lakukan merupakan ciri khas dari cara bermainnya juga. Kehebatannya Roberto ini sampai dijuluki bahwa ada malaikat yang selalu bernyanyi di sekitar kakinya. Roberto juga menguasai teknik tendangan bebas melengkung.

Bagi para penggemar olahraga sepak bola dunia pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama Pelé. Permainan lapangannya yang handal sempat membuat Pelé menduduki peringkat satu posisi pemain sepak bola terbaik sepanjang masa, lho. Bahkan pada umurnya yang saat itu 17 tahun, ia sudah menggemparkan sepak bola dunia dengan kehebatannya.

Sampai umurnya yang 24 tahun sepanjang karirnya, Pelé sudah mencetak lebih dari 1000 gol. Tidak sampai disitu saja, Pelé juga meraih berbagai penghargaan individu sebagai pemain sepak bola dan juga memenangkan beberapa pertandingan seperti Piala Dunia dan juga FIFA.

Pemain sepak bola yang biasa juga dipanggil dengan Zizou ini merupakan salah satu pemain terbaik pada masanya. Pemain sepak bola yang lahir pada 23 Juni 1972 ini memenangkan berbagai pertandingan bergengsi bersama timnya.

Zizou pernah memenangkan Piala Dunia pada tahun 1998 dan juga mencetak gol bersama Real Madrid ke gawang Bayer Leverkusen pada final Liga Champions lalu. Zizou memiliki ciri khas dengan gaya dan kelincahannya yang tenang dan juga seimbang. Selain Liga Champions dan Piala Dunia, Zidane juga pernah meraih penghargaan sepak bola Ballon d’Or.

Siapa yang tidak kenal dengan Cristiano Ronaldo? Cristiano Ronaldo juga kerap kali memiliki panggilan dengan sebutan CR7. Perjuangannya untuk mencapai titik kesuksesan ini tidaklah mudah.

Pemain sepak bola yang lahir pada 5 Februari 1985 ini pertama kali ditemukan oleh pelatih berkebangsaan Skotlandia yang bernama Sir Alex Ferguson. Sampai saat ini CR7 sudah memenangkan Ballon d’Or sebanyak lima kali, lho. Selain itu ia juga pernah memenangkan pertandingan pada Liga Champions, UEFA Nations League, dan juga memiliki gelar pemain terbaik FIFA.

Pemain sepak bola kelahiran 21 Juni 1955 ini sudah memiliki jejak di olahraga sepak bola pada abad ke-20 dan bertahan dalam jenjang karirnya selama dua dekade, lho. Michel Platini yang berasal dari Perancis ini dikenal juga sebagai playmaker andal. Nomor punggung angka 10 nya itu selalu tampil hebat pada setiap pertandingannya.

Michel Platini juga pernah meraih penghargaan Ballon d’Or selama tiga tahun berturut-turut. Ia juga membawa Perancis memenangkan gelar Kejuaraan Eropa pada tahun 1984 dengan mencetak total 9 gol dalam 5 kali pertandingan.

6. Alfredo Di Stefano

Pemain sepak bola legendaris ini lahir pada 4 Juli 1926 dan sudah memiliki berbagai macam penghargaan sepanjang jenjang karirnya. Alfredo Di Stefano sering juga disebut dengan nama Seta Rubia. Selama karirnya ia pernah memenangkan kategori sebagai “Pemain Spanyol Terbaik” bahkan 4 kali selama karirnya, lho.

Ia juga berhasil memenangkan penghargaan seperti Ballon d’Or pada tahun 1957 dan 1959. Bahkan salah satu pemain legendaris yaitu Michel Platini juga mengakui kehebatan Alfredo Di Stefano ini, lho. Kecerdikannya pada saat bertanding membuat dirinya sangat dikagumi oleh banyak orang. Sayangnya Alfredo Di Stefano sudah meninggal dunia sejak 7 Juli 2014.

Diego Maradona dapat dibilang memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan pemain sepak bola dalam timnya. Meskipun demikian, Diego Maradona memiliki keterampilan mengontrol bola yang baik, lho. Pemain sepak bola kelahiran 30 Oktober 1960 ini juga memenangkan berbagai pertandingan bergengsi seperti FIFA, Bola Emas Piala Dunia dan juga sepatu Emas Piala Dunia.

Diego Maradona juga dikenal sebagai pemain yang berani, jenius, dan terampil. Keahliannya ini membawa kampung halamannya Argentina menjuarai pertandingan bergengsi. Ia juga pernah memenangkan Copa Del Rey dan Supercopa Espana untuk klubnya, Barcelona.

Pemain sepak bola asal Amsterdam, Belanda ini adalah seorang pelopor pembawa ide brilian yang menggemparkan dunia yaitu “Total Football” kepada Ajax, Barcelona, dan tim nasional Belanda. Johan Cruyff bersama dengan timnya juga meraih beberapa gelar liga dan 3 kejuaraan Eropa, lho.

Johan Cruyff juga tidak kalah dengan pemain sepak bola legendaris lainnya. Ia memenangkan penghargaan Ballon d’Or sebanyak 3 kali pada tahun 1971, 1973, dan 1974. Pemain sepak bola satu ini juga pernah memenangkan Bola Emas Piala Dunia pada tahun 1974 dan pernah memimpin timnya pada posisi kedua di Piala Dunia tahun 1974. Sayangnya ia sudah meninggalkan kita pada 24 Maret 2016 lalu.

Pemain yang berasal dari Argentina ini menempati posisi ketiga sebagai pemain sepak bola terbaik sepanjang masa, lho. Lionel Messi yang berasal dari Argentina ini dikenal dengan gaya free kick-nya. Messi juga dikenal sebagai playmaker yang mampu mengarahkan bola hingga teman satu timnya bisa mencetak gol dengan sempurna.

Messi pernah memenangkan penghargaan Ballon d’Or sebanyak enam kali. Pertandingan bergengsi seperti Liga Champions, Piala Dunia Antarklub FIFA dan juga Pemain Terbaik FIFA juga pernah ia raih.

Pemain sepak bola ini lahir pada 20 Desember 1998 dan masih terbilang sangat muda untuk jenjang karir dan kesuksesan yang ia raih sampai saat ini. Saat Piala Dunia 2018, Mbappe yang berusia 23 tahun itu memenangkan pertandingannya dan berkontribusi pada negara atas kemenangannya.

Saat ini ia bermain sebagai penyerang untuk Paris Saint-Germain (PSG) dan tim nasional Prancis. Sampai saat ini Mbappe telah mencetak sebanyak 25 gol dalam 24 pertandingan di semua ajang, lho.

Nah, itu dia 10 Pemain Legenda Sepak Bola Dunia yang berkesan hingga saat ini. Semoga bisa menambah wawasan ya!

Legenda sepak bola Brasil Pele berpulang di usia 82 tahun. Pele memiliki sejumlah pencapaian sehingga dijuluki sebagai O Rei do Futbol alias Raja Sepakbola.

Dilansir dari detikSport, Jumat (30/12/2022), sebelumnya Pele mengidap penyakit kanker Kolon sejak September 2021 lalu hingga dirawat di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paulo, Brasil. Dia dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (30/12/2022) dini hari WIB.

Pele, Sang Raja Sepakbola itu berpulang, tapi sejumlah pencapaiannya akan tetap dikenang. Dia menjadi satu-satunya pemain bola yang mampu menyabet gelar juara Piala Dunia sebanyak tiga kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, Pele memulai aksinya tampil di Piala Dunia pada tahun 1958 saat dirinya berusia 16 tahun, dan langsung membawa Selecao juara. Pele membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia pada 1958, 1962, dan terakhir 1970.

Sepanjang turnamen, Pele tampil jago dengan membuat 6 gol, termasuk dua gol di partai final. Ia menjadi pemain muda terbaik, dan masuk dalam Starting XI terbaik Piala Dunia 1958.

Pele juga memiliki 97 caps untuk Timnas Brasil dengan catatan 77 gol, terbanyak hingga saat ini, dan baru disamai oleh Neymar di Piala Dunia 2022. Sementara di level klub, catatan golnya lebih gila lagi.

Tidak hanya itu, Pele, yang membela Santos dan New York miliki catatan 680 gol. Namun, ada catatan yang menyebutkan bahwa Pele sudah membuat 1279 gol dari 1363 pertandingan, termasuk di laga persahabatan, yang masuk buku rekor dunia Guinnes.

Pele juga telah mempersembahkan puluhan trofi dari klub dan timnas Brasil. Ada juga sejumlah gelar individu telah dia dapatkan, termasuk gelar Pemain Terbaik FIFA Abad 20 bisa disandangnya.

Dari sejumlah pencapaiannyalah, FIFA menyebut Pele sebagai yang terhebat sepanjang masa, sehingga Pele disebut layak menyandang gelar Raja Sepakbola.

Ada yang mengenal Fabio Henrique Tavares? Yap, benar, pemain Liverpool yang satu ini sejatinya bernama lengkap itu. Namun, pemain yang pernah berseragam Real Madrid ini sering dipanggil dengan nama Fabinho. Nama panggilan yang jauh dari nama aslinya.

Well, bukan hanya Fabinho yang nama panggilannya berbeda dengan yang terdaftar dalam pencatatan sipil. Malahan jumlahnya bisa dibilang lumayan banyak. Pertanyaannya mengapa hal itu bisa terjadi? Apa yang melatarbelakanginya?

Dani Alves (436 penampilan)

Dani Alves adalah pemain Brasil yang paling sering main di LaLiga. Ia memulai kiprahnya di kompetisi kasta tertinggi Spanyol bersama Sevilla pada 2002/2003. Ia kemudian direkrut Barcelona pada 2008/2009. Sempat hengkang pada Juli 2016, Alves kembali ke Barcelona pada 2021/2022.

Sebagai seorang bek kanan, ia sukses mencatatkan 436 penampilan di LaLiga dengan catatan 26 gol dan 87 assist. Alves juga sukses meraih enam gelar LaLiga bersama Barcelona. Bek berusia 39 tahun tersebut kini berstatus tanpa klub setelah hengkang dari Barca pada bursa transfer musim panas 2022.

Tidak Hanya Pesepakbola

Faktanya, di Brasil tidak hanya pesepakbola yang memiliki nama panggilan dan nama asli yang berbeda. Kebanyakan masyarakat Brasil melakukannya. Di ranah sepak bola saja, selain pemain, pelatih terdapat hal serupa. Siapa yang mengenal Adenor Leonardo Bacchi?

Ia adalah pelatih Brasil yang selama ini kita panggil Tite. Pelatih yang konon mengubah paradigma Timnas Brasil, Dunga juga memiliki nama lengkap yang berbeda. Ya, namanya Carlos Caetano Bledorn Verri. Nama yang rumit, bukan?

Presiden Brasil, Lula itu pun lahir dengan nama Luiz Inacio da Silva. Orang kemudian mengenalnya dengan Luiz Inacio “Lula” da Silva. Atau bahkan dikenal dengan nama Lula da Silva saja. Lula menunjukkan bahwa penggunaan nama panggilan yang jauh berbeda dengan nama asli tidak hanya berlaku di sepak bola.

Kecenderungan Memakai Satu Nama

Sebagian besar pesepakbola Brasil cenderung menggunakan satu nama saja dari serentetan nama yang diberikan kepadanya. Ada kalanya menggunakan salah satu dari bagian nama lengkapnya, misal memakai nama depannya.

Kiper Liverpool misalnya. Ia bernama lengkap Alisson Ramses Becker. Namanya disingkat menjadi Alisson Becker dan nama panggilannya Alisson. Begitu pula penjaga gawang Ederson Santana de Moraes. Ia dipanggil dengan nama Ederson saja.

Namun, beberapa pesepakbola kadang tak memakai salah satu dari namanya untuk menjadikan nama panggilan. Raphinha contohnya. Pemain Brasil itu aslinya bernama Raphael Dias Belloli.

Lalu, jika kamu mengenal Ronaldinho, pemain yang dijuluki “The Smiling Assassin” sebenarnya tidak ada kata “Ronaldinho” di nama lengkapnya. Nama asli mantan pemain Barcelona itu adalah Ronaldo de Assis Moreira.

Membedakan dengan yang Lainnya

Selain terpengaruh budaya Portugis, sebenarnya penggunaan nama panggilan yang berbeda dengan nama aslinya adalah untuk membedakan antara satu orang dengan yang lainnya. For your information aja nih, nama orang-orang Brasil maupun Portugal ternyata banyak yang mirip.

Misalkan, Ronaldo yang Ronaldo Nazario ternyata namanya sama dengan Ronaldo yang Ronaldinho. Kalau Ronaldo yang pertama memiliki nama lengkap Ronaldo Luis Nazario de Lima. Coba bayangkan kalau Ronaldo de Assis Moreira itu juga dipanggil Ronaldo! Sementara keduanya bermain dalam satu tim.

Tentu akan sangat menyusahkan. Bukan hanya oleh lawan, melainkan oleh temannya sendiri. Jadilah, Ronaldo Moreira itu dipanggil Ronaldinho. Meskipun ada alasan lain lagi sih, mengapa mantan pemain PSG itu dipanggil Ronaldinho.

Di Brasil, khususnya di skuad Selecao penggunaan mononim atau panggilan hanya untuk memudahkan saja, tidak membuat rekan yang lainnya bingung. Selain itu, juga untuk memudahkan para penggemar dalam menyemangati pemain. Nah, perkara imbuhan “Inho” di nama-nama para pemain Brasil merupakan keunikan tersendiri.

Dalam budaya Brasil, “Inho” mempunyai arti kecil, awet muda, pendek, sedikit, dll. Ternyata penggunaannya juga sama dengan kata “Junior”. Itulah mengapa The Smiling Assassin dipanggil Ronaldinho. Hal tersebut berkaitan dengan Ronaldinho yang sudah berkembang sejak usia muda. Ia juga sering menjadi pemain termuda dan terkecil.

Selain untuk menggambarkan perawakan yang kecil, imbuhan ini juga sering diterapkan pada keturunan dengan nama yang sama. Maka dari itu, ada imbuhan “Junior” atau “Jr” di nama Neymar dan Vinicius. Karena ternyata ayah kedua pemain itu namanya sama dengan mereka.

Penggunaan nama yang berbeda juga berkelindan dengan urusan pribadi setiap pemain atau orang di Brasil. Misalnya mendiang Pele. Bintang Brasil itu bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento. Ia kemudian dipanggil “Pele” karena sebuah kejadian unik. Menurut penuturan pamannya, Jorge, seperti dikutip Marca, Edson Arantes kecil dulu ditempatkan sebagai penjaga gawang ketika bermain bola.

Itu demi menguntungkan lawan. Karena kalau jadi striker, Edson tak terbendung. Namun ternyata Edson cukup jago jadi penjaga gawang waktu kecil. Ia sampai-sampai dibandingkan dengan salah satu kiper top Vasco da Gama, Bile, yang kebetulan rekan ayahnya.

Namun, ia kesulitan menyebut “Bile” dan malah menyebut namanya “Pele”. Sampai sekarang ia dikenal dengan nama itu. Berbeda dengan Ricardo Izecson dos Santos Leite atau Ricardo Kaka. Ia dipanggil Kaka karena adiknya, Digao memanggilnya “Caca” alih-alih “Ricardo”.

Penyebutan “Caca” itu akhirnya berkembang menjadi “Kaka”. Dan itu dipakai oleh mantan pemain Real Madrid tersebut sebagai Ricardo Kaka. Tidak ada arti spesifik dari kata “Kaka”.

Kalau Givanildo Vieira de Sousa dipanggil “Hulk” sebab fisiknya yang berotot menyerupai tokoh fiksi Hulk. Ada pula yang menyebut, ia dinamai “Hulk” karena ayahnya penggemar salah satu karakter komik Marvel tersebut.

Well, bagaimana football lovers, kini sudah tahu bukan mengapa banyak pemain Brasil namanya sering berbeda dengan nama aslinya?

https://youtu.be/KVUt5Lya-ng

Sumber: TheSun, NBCWashington, Quora, TheGuardian, Goal, Talksport, Marca

Marcelo (386 penampilan)

Marcelo merupakan duet solid Dani Alves yang mengisi posisi bek kiri di Timnas Brasil. Namanya juga begitu familier di LaLiga. Ia mulai berkiprah di Spanyol pada Januari 2007 bersama Real Madrid.

Marcelo mampu bersinar dan menjelma legenda Real Madrid dengan menorehkan 386 penampilan, 26 gol, dan 72 assist. Ia juga sukses mencicipi enam gelar LaLiga bersama El Real. Masa pengabdian bek berusia 34 tahun ini di Santiago Bernabeu harus usai pada Juli 2022.

Baca Juga: 5 Pemain yang Membela Real Madrid Lebih dari 15 Tahun, Ada Marcelo

Kebanyakan Nama Orang Brasil Panjang

Penggunaan nama dengan satu kata saja, entah itu berbeda maupun tidak dengan nama aslinya bertujuan untuk meringkas nama orang-orang Brasil. Sebab masyarakat Brasil sering memiliki nama yang panjangnya laksana kereta Argo Lawu. Itu lantaran masyarakat Brasil juga menggunakan nama keluarga di dalam namanya.

Memang, di Indonesia juga ada yang demikian. Hanya saja di Brasil menjadi semacam konsensus. Bahwa bayi yang baru lahir wajib diberikan nama keluarganya. Ada beberapa nama keluarga yang sering digunakan di Brasil. Seperti misalnya, do, de, da, dos, atau das. Contohnya Rodrygo yang memakai nama keluarga “de” dalam nama lengkapnya Rodyrigo Silva de goes.

Kalau bintang Brasil lainnya, Neymar memakai nama keluarga “da”. Ayahnya bernama Neymar da Silva, sang pemain pun diberi nama Neymar da Silva Santos Junior atau disingkat Neymar Junior.

Penamaan orang Brasil juga tak terlepas dari kebudayaan Portugis. Pasalnya, Brasil merupakan bekas jajahan Portugis. Penggunaan nama keluarga seperti dos, de, da, do, sampai das merupakan bentuk preposisi kata “dari” dalam Bahasa Portugis. Hal itu sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, ketika seorang budak sering disebut nama keluarga pemiliknya.

Namun, pemakaian preposisi itu telah berkembang. Tidak lagi dipakai untuk menyebut keluarga pemilik budak, tapi juga keluarga seseorang. Fungsinya untuk menyiratkan kepemilikan masa lalu. Misalnya, ada “Silva” dan “da Silva”. Lantaran terpengaruh oleh kebudayaan Portugis, penamaan orang Brasil juga tak jauh berbeda dengan orang Portugal.

Wajar saja kalau kita menemukan nama pemain Portugal berbeda dengan nama aslinya. Contoh, Pepe yang nama aslinya Kepler Laveran de Lima Ferreira. Lalu, Vitor Machado Ferreira yang dipanggil Vitinha. Abang GOAT kita juga memakai nama keluarga “dos” dalam namanya, Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro.