Kapasitas penyimpanan
Baik HDD maupun SSD menyediakan kapasitas penyimpanan yang cukup. Namun, umumnya, HDD memiliki kapasitas yang lebih besar karena lebih hemat biaya. Penyimpanan data pada SSD dapat memerlukan biaya hingga 0,08 USD–0,10 USD per GB sedangkan HDD hanya memerlukan biaya 0,03 USD–0,06 USD per GB.
HDD memiliki komponen mekanis bergerak yang membuatnya rentan terhadap kerusakan. Jika Anda menjatuhkan HDD, Anda dapat merusak lengan aktuator dari lengan internal sehingga kemudian akan merusak perangkat. Komponen HDD yang bergerak mengonsumsi lebih banyak daya dan menghasilkan panas sehingga dapat mengurangi masa pakai perangkat.
SSD lebih tahan lama karena tidak memiliki komponen mekanis. SSD juga mengonsumsi lebih sedikit daya sehingga membuatnya berjalan lebih dingin. Namun, Anda hanya dapat menulis ulang data pada blok dengan jumlah yang terbatas.
Untuk memastikan agar beberapa blok tidak mati sebelum yang lainnya, SSD menggunakan proses yang disebut penyamarataan keausan. Penyamarataan keausan memastikan semua blok digunakan secara merata dalam proses baca/tulis. SSD juga menggunakan teknik yang disebut trim, yang membantu meniadakan kebutuhan untuk menulis ulang data duplikat ketika SSD menghapus blok orisinal.
Anda dapat memulihkan data yang hilang atau rusak baik pada SSD maupun HDD. Namun, SSD menimpa file data lama sehingga membuat pemulihan menjadi lebih rumit. Anda harus menemui spesialis dengan peralatan yang tepat untuk memulihkan data dari SSD yang rusak.
Sebagai bagian dari teknologi, HDD lebih dulu hadir. Hal tersebut, dipadukan dengan proses baca/tulisnya, membuat data di HDD lebih mudah dipulihkan.
Dengan demikian, keduanya rentan terhadap kerusakan data. Oleh karena itu, pencadangan serta pemulihan data sebaiknya dikelola melalui redundansi dan duplikasi data pada tingkat perangkat lunak.
Apa itu CCTV? Kali ini kita cenderung bisa membenarkan secara mendetail. CCTV menggunakan kamera video untuk menampilkan dan merekam gambar pada waktu dan tempat di mana pun perangkat dipasangkan. CCTV adalah singkatan dari Closed Circuit Television, yang menyiratkan viktimisasi sinyal buatan tertutup atau tersembunyi, berbeda dengan sinyal siaran TV biasa.
Baca juga : Bohlam Lampu Bisa Menjadi Sistem Keamanan di Rumah
CCTV banyak digunakan untuk sistem keamanan komplementer dan juga digunakan secara luas di berbagai lokasi seperti bandara, militer, kantor, pabrik, dan toko. Bahkan banyak teknologi canggih, CCTV telah dimasukkan ke dalam suasana rumah non-publik.
Sebagai sistem keamanan, CCTV terdiri dari banyak elemen, yaitu sebagai berikut.
Kamera CCTV adalah alat pengambilan gambar. Kamera CCTV terdiri dari berbagai macam ukuran yang dibedakan dalam hal performa, kualitas dan pemakaian. Ada ukuran persegi sepasang kelas utama yang meliputi:
Hard Disk Drive (HDD)
HDD adalah singkatan dari Hard Disk Drive yang merupakan media informasi dari gambar video yang direkam. Hard Disk Drive dimasukkan ke dalam DVR. Semakin besar kemampuan HDD maka semakin lama metode perekaman yang akan dilakukan oleh CCTV.
Ini adalah kabel kabel yang mengantarkan sinyal video dari kamera CCTV ke DVR, atau sebaliknya dari DVR ke monitor.
Kabel ini dibutuhkan jika kabel kamera CCTV yang disediakan tidak cukup lama untuk mencapai power supply terdekat.
Merupakan konektor yang dipasang pada kabel Coaxial.
Begitulah artikel tentang pemahaman CCTV. Semoga bermanfaat bagi anda. Kami juga menyediakan Pemasangan, Instalasi serta Service CCTV untuk Jawa Tengah dan sekitarnya.
Windows, MAC OS, Ubuntu, Mandriva, dan Debian merupakan contoh...
Heatsink SSD: Data Panas, Penyimpanan Dingin
Heatsink SSD, yang mengusir panas dari perangkat, sangat penting dalam alur kerja gaming, video, atau desain dalam operasi baca/tulis berkelanjutan yang menghasilkan panas.
Cari Tahu Mengapa SSD Membutuhkan Heatsink
Anda sedang mengakses Telkomsel dengan nomor
Teknologi penyimpanan data pada komputer terus mengalami kemajuan seiring dengan makin beragamnya kebutuhan user. Selama beberapa tahun, SSD pun menjadi media penyimpanan yang cukup luas diimplementasikan pada komputer PC desktop maupun laptop. Perangkat ini menggantikan harddisk yang selama beberapa dekade menjadi perangkat utama untuk urusan penyimpanan data.
Solid State Drive atau yang biasa disebut SSD merupakan salah satu bagian komputer yang berfungsi sebagai media penyimpanan sekaligus booting. SSD mempunyai bentuk seperti chip memory yang lazim ditemukan pada flashdisk—tetapi tentunya, memiliki kecepatan dan kapasitas yang lebih tinggi dibandingkan flashdisk.
Ada tiga keunggulan utama SSD dibandingkan harddisk konvensional. Pertama, SSD lebih hemat daya karena konsumsi daya lebih rendah. Kedua, SSD jauh lebih responsive dalam memproses perintah prosesor. Ketiga, desain SSD memungkinkan perangkat ini lebih sunyi saat bekerja serta lebih sejuk.
SSD SATA (Serial ATA) merupakan pengganti PATA (Parallel ARA). Diperkenalkan pada 2003, SATA menggunakan protokol perintah AHCI dan mendukung IDE yang semula dibuat untuk drive disk yang lebih tua dan lamban. Oleh karena itu, SATA tidak diperuntukkan bagi penyimpanan berbasis flash yang kokoh.
Sementara itu, SSD NVME (Non-Volatile Memory Express) boleh dibilang sebagai produk upgrade dari SATA. NVME merupakan lapisan antara driver perangkat dan perangkat PCIe yang melakukan standarisasi aturan melalui penekanan pada latensi yang rendah, skalabilitas, dan keamanan.
Perbedaan paling mencolok antara SSD SATA dan NVME adalah pada sisi kecepatan. NVME bahkan memiliki kecepatan transfer 5 kali lebih cepat dibandingkan SATA atau setara dengan 25 kali lipat lebih cepat dibandingkan HDD lawas. Selain itu, NVME dapat menampung dan memproses lebih banyak command sejumlah 64 ribu dalam satu antrean.
Kendati begitu, SSD SATA juga bukannya kehilangan keunggulan. Dibandingkan NVME, SATA cenderung tidak lebih cepat panas meski dipakai untuk bekerja dalam jangka waktu lama. Ukurannya yang ramping dan sejajar dengan motherboard menjadikan SATA tidak memerlukan lebih banyak tempat maupun kabel penghubung tambahan. Selain itu, tentu saja, harganya juga lebih terjangkau dibandingkan NVME.
Kehadiran SSD, baik SATA maupun NVME, sangat merupakan terobosan baru terutama dalam keperluan penyimpanan data. Walau begitu, untuk keperluan media penyimpanan yang lebih besar—terutama untuk skala SME dan enterprise—penggunaan layanan cloud seperti nusa.id cloud menjadi alternatif yang lebih praktis dan efisien. Hubungi tim nusa.id terdekat untuk informasi lebih lengkap.
DVR (Perekam Video Digital)
DVR adalah singkatan dari Digital Video Recorder yang merupakan salah satu perangkat yang digunakan oleh kamera CCTV untuk merekam gambar atau dikirim oleh kamera ke perangkat ini. Ada ukuran persegi sepasang kelas vital di dalamnya, yaitu:
Ada banyak ukuran pilihan DVR yang hanya akan Anda gunakan sebagai alat keamanan, sebagai contohnya adalah untuk merekam semua acara atau acara di mana pun rekaman tersebut biasanya digunakan dalam kasus pengadilan dalam membuktikan sebuah kasus atau kejadian pada saat itu. Ada ukuran persegi yang membedakan jenis DVR yang dapat digunakan dengan pilihan dan berkat yang sama sekali berbeda. Keunggulan atau spesifikasi DVR adalah apa yang menentukan berapa persen kamera yang akan dimasukkan dan oleh karena itu kualitas gambar berikutnya.
Baca juga : Tips Mengatasi Kamera Mengembun
Meskipun solid state drive (SSD) dan hard disk drive (HDD) memungkinkan pengguna untuk menyimpan file, keduanya bekerja dengan cara yang berbeda. Terdapat banyak perbedaan antara SSD dari HDD karena kemajuan teknologi.
Proses baca adalah cara HDD dan SSD mengambil data di perangkatnya.
Ketika Anda meminta HDD untuk mengambil data, sinyal dikirim ke pengontrol I/O. Pengontrol ini kemudian memberikan sinyal ke lengan aktuator, yang memberitahukan letak data yang diperlukan. Dengan membaca muatan bit di alamat ini, head baca/tulis mengumpulkan data. Latensi HDD mengukur waktu yang dibutuhkan lengan aktuator untuk bergerak ke jalur dan sektor yang benar.
SSD tidak memiliki komponen bergerak. Ketika Anda mencoba untuk mengambil data, pengontrol SSD menemukan alamat blok data tersebut dan mulai membaca muatannya. Jika blok berada dalam keadaan siaga, proses yang disebut dengan pengumpulan sampah akan dimulai. Proses ini akan menghapus blok yang tidak aktif dan mengosongkannya untuk penyimpanan data baru.
Proses tulis adalah cara HDD dan SSD merekam informasi baru.
Setiap trek dan sektor dalam HDD adalah lokasi baru untuk menyimpan data. Ketika Anda mencoba untuk menyimpan data baru, head baca/tulis bergerak ke lokasi terdekat yang tersedia. Setelah sampai, head ini mengubah muatan bit yang diperlukan, yang menyimpan informasi dalam bentuk biner ke trek dan sektor tersebut. Algoritma HDD internal memproses data sebelum menulisnya, yang memastikannya terformat dengan benar.
Ketika Anda mengubah atau menulis ulang bagian data apa pun pada SSD, pembaruan diperlukan pada seluruh blok flash. Pertama, SSD menyalin data lama ke blok yang tersedia. Selanjutnya, SSD menghapus blok asli dan menulis ulang data dengan perubahan pada blok baru. SSD memiliki ruang internal ekstra untuk memindahkan dan untuk sementara waktu, menduplikasi data. Sebagai pengguna, Anda tidak dapat mengakses penyimpanan tambahan ini.
SSD berjalan lebih cepat dan menggunakan lebih sedikit daya dibandingkan HDD. Anda dapat melihatnya ketika memindahkan file besar. SSD dapat menyalin file di atas 500 MBps. SDD terbaru bahkan dapat mencapai kecepatan 3.500 MBps. Di sisi lain, HDD hanya mentransfer pada kecepatan 30–150 MBps.
SSD juga lebih cepat untuk menjalankan aplikasi. SSD melakukan proses baca/tulis pada kecepatan 50–250 MBps sedangkan HDD melakukan hal tersebut pada kecepatan 0,1–1,7 MBps. Kecepatan HDD dibatasi oleh kecepatan putaran piringan. Kecepatan putaran piringan terbatas hingga 4200-7200 putaran per menit (RPM), yang membuat HDD lebih lambat daripada SSD elektronik.